Diberdayakan oleh Blogger.

Kategori

Jumat, Juni 22, 2012

Mewujudkan Mimpi Yang Tertunda

Aku punya impian untuk mengeyam pendidikan setinggi mungkin. Begitu nikmat rasanya belajar ini. Baik itu pendidikan formal maupun non-formal. Dulu aku punya cita-cita untuk menjadi dosen. Begitu kuatnya keinginan itu membuatku ingin terus belajar dan mengembangkan diri. Namun ketika itu terkendala dengan gelas Magister yang merupkan syarat utama untuk mengajukan lamaran..
Hehe, begitu mahal rasanya membayangkan biaya yang dibutuhkn untuk duduk dibangku Pasca Sarjana. Ketika itu kukuburkan sejenak impianku untuk bisa menjadi Dosen.. Hehehe

Namun ambisiku untuk bisa menyenyam pendidikan Magister tak kukuburkan kawan.. Rugi rasanya menguburkan impian itu. Ketika aku menjadi Abdi Negara di kabupaten Pasaman Barat, rasanya Magister semakin dekat. Ku coba terus-terusan mencari informasi mengenai peluang untuk itu. Ketik buka Google pertama kali yang terlintas di otaku adalah membuka website UGM, ITS, dan UNP (Almamaterku). Berharap ada disana kesemptan kecil buat anak miskin yang punya cita-cita tinggi ini. 

Sempat aku ikut seleksi Beasiswa Unggulan di ITB. Namun terpatahkan oleh Aturan Pemda Pasaman Barat yang agak melarang Guru untuk mendapatkn Tugas Belajar dimana dengan tugas belajar otomatis aku meninggalkan tugas utamaku sebagai Guru untuk belajar beberapa tahun. Hehe..alasan penolakan sepertinya tidak layak aku ceritakan disini kawan.(Rahasia Daerah..)

Namun ku tidak putus asa, cara agar aku bisa Kuliah S2 itu harus di Provinsi Sumatra Barat. Agar tidak terkena aturan tugas belajar. Ya, harus di sumatra barat. Anganku langsung menerawang ke Almamaterku. Sempat ketika itu ada Peluang Beasiswa Dari Kemkominfo dalam bentuk CIO (Chief Information Officer)
Bersemangat aku mengikutinya, melalui tahapan-tahapan nya mulai Tes TOEFL, dan Tes TUlis. TOEFL ku bisa kuraih 420 (tidak jelek-jelek amat bagi pemula kawan). namun kenyataannya setelah seleksi dan pengumuman kelulusan aku tidak masuk dalam daftar nama-nama yang beruntung tersebut. Ternyata Program CIO tidak diperuntukkan kepada Pegawai Negeri Fungsional seperti Guru kawan. Pupuslah dia. 

Tapi jangan kira aku menyerah kawan., kembali ku sabar menunggu tahun berjalan, sambil mengasah kemampuan Bahasa Inggris ku, TPA ku., dan Pertengahan April, aku mendengar ada Beasiswa Dinas Pendidikan Sumatra Barat kepada Guru SMK untuk mengikuti Perkuliahan S2 di FT- UNP. Waw..itu sebuah peluang ku. Kembli bersemangat untuk mengikuti program tersebut, dan melalui tes-tes yang dibutuhkan untuk menjaring calon penerima Beasiswa. 

Alhamdulillah..Allah memberikan aku kesempatan untuk mewujudkan mimpiku yang tertunda tersebut. Aku lulus mendapatkan beasiswa tersebut. Semoga aku bisa terus memberikan kebahagian kepada Orangtuaku dengan Beasiswa ini. Jangan kira anak Tukang Jahit Tradisional yang hanya tamat SD tidak bisa jadi Master kawan. Semoga kubisa jalani dan menyelesaikan itu dengan baik. Amiin

Dan ku mulai merasa saatnya aku gali kembali kuburan mimpiku..Karen di kuburan tersebut ada mimpiku Untuk Menjadi Dosen. Dekat rasanya untuk bisa menjadi dosen apabila aku telah berhasil meraih Gelar Magister. Semoga ya Allah.



Continue Reading »

Jumat, Juni 01, 2012

Guru Menulis ? Kenapa Tidak !

Satu momok yang sering menjadi halangan bagi peningkatan karir guru adalah dalam membuat karya tulis. 

Karya tulis begitu menyeramkan di mata sebagian pendidik di tanah air. Hal itu disebabkan karena tidak 

terbiasa dalam menulis serta referensi yang minim untuk membuat satu tulisan. 

Jika diperhatikan dan di renungkan sejenak. Guru semestinya tidak susah untuk menulis, karena guru 

terbiasa menulis dan membaca. untuk keluar dari kebuntuan menuliskan Karya TUlis yang baik, mulailah 

dengan cara berikut ini .

1. Biasakan menuliskan apa yang telah dikerjakan misalnya riwayat pelaksanaan proses PBM yang biasa   dilakukan di kelas.

2. Biasakan menuliskan rencana yang akan di lakukan ketika masuk kelas hal ini biasa tertuang dalam RPP.

3. Biasakan membuat kesimpulan dari Hasil Proses PBM yang telah dilakukan

4. Buatlah sebuah Blog / Social Media untuk publikasikan tulisan-tulisan yang telah dimulai tersebut, karena Blog / Sosial Media kitalah sebagai Pimpinan Redaksi, Editor dan Penerbit nya, Tak usah ragu meskipun tulisan kita tidak dipublikasikan di Media - Media Resmi kita punya Media sendiri dan Pembaca Sendiri. Hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri Guru dalam menulis.

Langkah- langkah tersebut terbukti ampuh untuk mengasah kemampuan guru menulis, sehingga untuk 

membuat Karya Tulis Ilmiah yang mempunyai Format Baku, serta hasil kajian Empiris tinggal mengoles 

sedikit berupa teknik pengamatan, penelitian serta pengambilan Kesimpulan saja. Saya kira hal tersebut 

tidak akan sulit.

Bagian tersulit dalam Melahirkan Karya Tulis adalah memulai menulis

Jadi Bapak / Ibu Guru sekalian. Ayo Mulailah menulis. 
Continue Reading »